Wednesday, June 18, 2008

Artikel tentang anak

Dapatkah Anak Kecil Datang Pada Kristus Untuk Diselamatkan?
Penulis : Henry Morris dan Martin Clark

Banyak kelompok Kristen maupun orang-orang skeptis bertanya dapatkah anak kecil diselamatkan. Pertanyaan skeptis tersebut muncul karena mereka meragukan keselamatan bagi setiap orang, apalagi bagi mereka yg tidak mengerti teologi dengan segala kerumitannya. Orang tua Kristen pun seringkali was-was karena mereka memahami keselamatan namun harus menunggu sampai anak-anak mereka cukup dewasa untuk mengerti dan meyakini keselamatan tersebut.

Selama masa pelayanan-Nya sebagai manusia, Yesus Kristus telah menyambut dan memberkati anak-anak Markus 10:13-16 menceritakan hal menarik tentang anak-anak. "Lalu orang banyak membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil ia tidak akan masuk kedalamnya. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tanganNya atas mereka Ia memberkati mereka."

Saat anak-anak kecil dibawa pada Yesus, mereka memang masih terlalu kecil untuk mengerti betapa luar-biasanya pertemuan itu, tapi mereka tentu dapat merasakan kehangatan kasih Yesus. Dan setelah mereka dewasa, mereka pasti membalas kasih-Nya. Kata Ibrani yang digunakan untuk "anak kecil" pada ayat tersebut, menerangkan bahwa anak-anak tersebut benar-benar masih sangat kecil, jadi gagalkah upaya Kristus? Tentu tidak, kata Ibrani yang sama juga digunakan dalam II Timotius 3:15 yaitu bahwa sejak masa kecilnya Timotius telah "mengenal kitab suci yang memberi (nya) hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus."

Ada yang berpendapat bahwa seorang anak harus mencapai usia tertentu (sering disebut sebagai "usia dewasa") agar dapat membuat keputusan rohani dalam hidupnya. Seringkali usia dua belas atau tiga belas tahun dijadikan patokan karena orang Yahudi melakukan upacara khusus di usia tersebut. Tanpa memandang usia tertentu, sebaiknya kita berpegang bahwa jika seorang anak dapat mengerti kebenaran sederhana tentang injil, maka pada usia itu pula segala perbuatanya harus dapat di pertanggung-jawabkan pada Tuhan.

Anak-anak mudah sekali dipengaruhi orang dewasa, karenanya perlu dicermati agar mereka benar-benar memiliki pendiriannya sendiri. Anak-anak dapat dipaksa "menikah" atau bergaul dengan teman lainnya hanya demi menyenangkan orangtua. Hal demikian terjadi begitu saja tanpa rasa menyesal ataupun percaya pada Yesus Kristus. Namun demikian, jika seorang anak sadar akan dosa dan bertobat serta percaya pada Kristus, dia dapat dan akan diselamatkan, berapapun usianya. Kemarahan Kristus pada para murid mungkin karena mereka menggangap remeh anak kecil.

Khotbah gereja mula-mula menekankan pesan keselamatan yang juga melibatkan anak-anak. Dengan mengacu pada "generasi ini" Petrus berkata, "Bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil Tuhan Allah kita". (Kisah 2:39). Janji apakah yang sedang dibicarakan Petrus? Petrus berbicara mengenai janji Allah tentang keselamatan bagi semua orang yang percaya Kristus adalah Anak Allah dan menerimaNya dengan iman dan pertobatan. (Kisah 2:22-42).

Bahkan orang dewasa diingatkan untuk bertingkah laku seperti anak-anak. Saat pria "dewasa" sibuk memikirkan siapa yang berhak mendapat tempat tertinggi, Kristus berkata, "Jika kamu tidak bertobat dan tidak menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk kedalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3-4). Dalam banyak hal, anak kecil lebih gampang menerima kebenaran rohani dibanding orang dewasa.

Anak-anak dalam lingkungan Kristen biasanya lebih cepat menerima Kristus dalam hidupnya dibanding anak-anak lain yang bukan dari lingkungan Kristen, dan alasannya sangatlah jelas. Keluarga Kristen sejati memiliki alkitab sebagai landasan dan mereka mengajarkannya pada anak-anak. Karena "iman datang dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Allah" (Roma 10:17), orang yang sering diajar mengenal Firman akan lebih cepat menerimaNya dibanding orang yang jarang atau yang tidak pernah mendengar Firman. Karena itu, Tuhan memberikan berbagai perintah dalam Alkitab agar orang tua lebih memperhatikan pertumbuhan rohani anak-anak mereka. Diatas segalanya, adalah gegabah menetapkan umur tertentu bagi Roh Kudus yang berkuasa mendatangkan pertobatan dan iman.

Tuhan dapat dan pasti akan memanggil anak-anak untuk menerima keselamatan. Dia memanggil Samuel pada usianya yang masih sangat muda, hingga bahkan pada mulanya imam Eli pun tidak menyangka (I Samuel 3). Rencana keselamatan Tuhan begitu sederhana sehingga anak-anak akan mampu mengerti dan menerimanya.

Tips Belajar

Cara Belajar Efektif:
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
diri sendiri
kemampuan belajar anda
proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.

Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.

Mulai dengan masa lalu

Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda
What was your experience about how you learn? Did you

senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
mengetahui cara menringkas?
tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
meninjau kembali?
punya akses ke informasi dari banyak sumber?
menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?

Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?

Teruskanke masa sekarang
Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?

Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?

Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?

Pertimbangkan
proses,
persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?

Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?

Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?

Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?

Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?

Buat
review Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?

Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?


Halaman ini digambarkan dari "metacognition", istilah yang diciptakan oleh Flavell (1976), dan disampaikan oleh banyak orang. Sumber-sumber tambahan telah dikembangkan oleh SNOW (Special Needs Opportunity Windows), suatu project yang menargetkan pada pendidik-pendidik bantuan.

Pengaturan Jadwal
Belajar Efektif:

- tip ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar secara efektif -

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain.

Pedoman:

Perhatikan waktumu.

Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.

Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.

Ketahuilah kapan kamu produktif.

Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:

Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

Rencana Jadwal Belajar Efektif:

Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
Prioritaskan tugas-tugas.
Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
Rencanakan juga "deadline".
Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!

Cara Mengahapi Stres:


Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:

Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.

Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?

Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut. Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu.
Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini. Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stress. Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
Hindari reaksi yang berlebihan;
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup? Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih? Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.
Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress. Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun.
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah. Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digarisbawahi dari manajemen stress adalah ?Saya membuat diri saya sendiri sedih?.
Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
Jika anda tidak dapat melawan apa yang mengganggu anda, dan anda tidak dapat menghindar darinya, berjalanlah seiring dengannya dan cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif.

Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif
Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan.? All Stress Up, St. Paul Pioneer Press Dispatch, hal 8B, Senin, 30 November 1998.

Yang terpenting, jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau mengganggu kegiatan sekolah anda, kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja, carilah bantuan ahli di pusat konseling sekolah anda.

Latihan: Motivasi Belajar:
Waktu masih remaja, kita mempunyai kemampuan untuk belajar dan melihat kelalaian masa lalu.
Ketika kita mulai mengikuti ajaran-ajaran keluarga, sekolah, dan lingkungan, motivasi kita di awal tahun berganti dari tujuan kita ke menyenangkan orang lain, dan sering kali keinginan kita untuk belajar penderitaan.

Bagaimana anda bisa motivasi diri sendiri?

Dengan latihan ini, coba untuk

mengakui rasa penemuan anda
bertanggung jawab pada pelajaranmu
menerima resiko dari belajar dengan kepercayaan, kemampuan, dan otonomi
mengakui bahwa "kegagalan" adalah sukses:
belajar dari kegagalan alalah dengan jalan yang sama belajar apa
merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda
Latihan ini terdiri dari tujuh halaman atau langkah sebagai berikut: (dalam bahasa Inggris)

Mulai dengan Definisi

Motivasi sendiri (English)
Motivasi dari luar (English)
Proyek deskripsi (English)
Penasehat (English)
Perkembangan (English)
Kesimpualan/Evaluasi (English)
Selamat Belajar!


Berpikir yang Cerdik:

"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur masa depan anda lebih baik."

Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang sejarah."

1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)

Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.

2. Bayangkan!

Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.

3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.

Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.

4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau ketidakwajaran.

Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda

Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.

6. Berpikir secara berlawanan.

Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang baru.

7. Berpikir secara metafor.

Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.

8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.

Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??

Diadaptasi dengan seijin: Michalko, Michael, Thinking Like a Genius: Eight strategies used by the super creative, from Aristotle and Leonardo to Einstein and Edison (New Horizons for Learning) seperti yang dilihat dari http://www.newhorizons.org/wwart_michalko1.html, (June 15, 1999) Artikel ini pertama kali diterbitkan di THE FUTURIST, May 1998

Michael Michalko adalah pengarang buku Thinkertoys (A Handbook of Business Creativity), ThinkPak (A Brainstorming Card Set), dan Cracking Creativity: The Secrets of Creative Geniuses (Ten Speed Press, 1998).


Menghindarkan Keraguan:

Apakah keraguan Anda berkaitan dengan suatu proyek? Atau suatu kebiasaan?
Mengatasi Keraguan :

Mulailah dengan satu proyek percontohan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan mendasar ini sebelum
Anda mengetahui kemajuan Anda :

Apa yang Anda ingin lakukan?

Apa tujuan akhir, sebagai hasil akhir?
Apakah itu jelas atau tidak
Apa langkah utama untuk mencapainya?
Jangan terlalu jelimet : berpikir yang sulit
Sejauh ini apa yang telah Anda lakukan?
Mengakui bahwa Anda sudah menempuh cara yang tepat, bahkan kalau itu sudah melalui pemikiran.
Jalan yang panjang dimulai dengan langkah pertama.

Mengapa Anda mau melakukan ini?

Apa motivasi utama Anda?
Jangan libatkan diri Anda kalau motivasi Anda negatif.
Ini jujur dan suatu awal yang baik.
Bagaimanapun kalau motivasi Anda negatif, ulangi dan kerjakan kembali hingga positif.
Di mana hasil-hasil positif yang lain akan mengalir untuk mencapai tujuan Anda.
Pengidentifdikasian ini akan membantu?
Anda memperoleh keuntungan yang Anda mungkin hindari: Beranikan diri bermimpi!

Daftarkan apa yang berada di jalurmu

Apa kekuatan Anda untuk berubah?
Sumber apa yang berada di luar Anda yang Anda butuhkan?
Sumber bukanlah semua hal fisik (contoh : peralatan dan uang), termasuk waktu, orang/profesional/orang tua, bahkan sikap
Apa yang aklan terjadi bila Anda tidak maju?
Itu tidak akan melukai, hanya sedikit mengejutkan...

Daftar pengembangan rencana Anda

Utama, langkah-langkah nyata
Suatu proyek mudah, seandainya dibangun secara bertahap;
Mulai dengan yang kecil;
Tambahkan satu demi satu kemudian yang lebih luas sebagaimana yang Anda capai dan kembangkan.
Berapa lama yang dibutuhkan
Suatu jadwal akan membantu Anda mempertahankan diagram kemajuan dan memperkuat adanya arah langkah Anda.
Berapa lama dalam hari, minggu, dst.
Anda abdikan diri Anda untuk bekerja.
Hal ini membantu Anda membangun suatu kebiasaan baru untuk bekerja, membangun lingkungan kerja yang baik, dan jarak dengan hiburan (itu lebih mudah menikmati proyek Anda apabila hiburan-hiburan dikesampingkan).
Anda akan memperoleh hadiah di setiap stasiun
dan juga apa yang akan Anda tolak sampai Anda tiba di setiap stasiun.
Buatlah laporan pada waktunya
Temukan teman terpercaya, atau ahli yang membantu mendorong atau memeriksa kemajuan Anda.

Pengakuan terhadap:

Permulaan yang salah dan kesalahan-kesalahan sebagai belajar dari pengalaman.
Semua itu akan lebih penting daripada keberhasilan, dan memberikan arti pada “pengalaman”.
Hiburan-hiburan dan perangkap
Jangan menolak keberadaan mereka, tetapi menolak godaan mereka.
Emosi
membiarkan frustrasi apabila hal-hal tampaknya tidak membaik
membiarkan walaupun Anda ada masalah, tetapi Anda melakukan sesuatu tentang hal itu.
Khayalan
Bayangkan diri Anda berhasil.
Akhirnya: kalau keraguan adalah kebiasaan Anda, lupakan itu.
Konsentrasikan pada tugas dan proyek di tangan Anda, dan bangunlah dari sana!

Lihat juga: Avoiding Procrastination, Learning Center, University of Texas at Austin

Berpikir Kritis:

Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar
Studi berpikir kritis suatu subyek atau masalah dengan pengertian yang luas (terbuka).

Proses dimulai dengan sutau pernyataan apa yang akan dipelajari,
menampilkan temuan tidak terbatas dan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan,
dan kesimpulan pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian.
Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar maupun para ahli membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.

Masuk dengan pikiran terbuka:

Jelaskan tujuan Anda, apa yang Anda ingin pelajari
Bereskan dan yakinkan subyek Anda dengan guru Anda atau ahli.
Topik dapat dengan frase yang sederhana:
"Peran Gender di dalam permainan video game”
"Sejarah Politik Perancis di antara Perang Besar pada paruh abad ke-20“
"Penanaman Pohon Mahogoni di Amerika Tengah”
"Peraturan Perpipaan Domestik di Daerah Pinggiran Kota”
"Kosa kata dan Struktur Kerangka Manusia”

Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang subyek
Apa yang Anda sudah ketahui akan membantu Anda di dalam studi ini?
Apa prasangka Anda?
Sumber apa yang penting untuk Anda, dan penentuan garis waktu Anda?
Memperoleh informasi
Menutup pikiran tidak akan membuka pilihan Anda dan
peluang kesempatan.
Bertanyalah
Apa prasangka para pengarang terhadap informasi?
Aturlah apa yang Anda kumpulkan ke dalam pola-pola pemahaman
Carilah kaitannya
Ajukan pertanyaan (lagi)
Pikirkan bagaimana Anda akan mendemonstrasikan pelajaran Andaesuai
sesuai dengan topik Anda. Ya! Bagaimana Anda mencipatakan ujian
Tentang apa yang Anda pelajari?
Dari yang sederhana ke yang lebih sulit (1-6) terapan:
1. Daftar, label, identitas
Demonstrasi Pengetahuan

2. Defininisikan, jelaskan,
ringkaskan dengan kata-kata
Anda sendiri
Pengertian/Pemahaman

3. Pecahkan, terapkan ke situasi baru
Gunakan pelajaran Anda, dan terapkan

4. Bandingkan dan tentangkan, perbedaan antara item
Analisis

5. Ciptakan, gabungkan, invent
Sintesis

6. Alihkan, rekomendasikan, nilai
Evaluasi dan jelaskan mengapa


Pikirkan di dalam aturan bagaimana membuat pelajaran Anda sebagai petualangan di dalam penjelajahan!

Ringkasan Berpikir Kritis:

Tentukan fakta-fakta di dalam situasi baru atau subyek tanpa prasangka
Tempatkan fakta-fakta dan informasi ini sedemikian rupa di dalam pola Sehingga Anda memahaminya
Menerima atau menolak sumber nila dan kesimpulan yang didasarkan pada pengalaman, penilaian, dan keyakinan Anda.

Penyesuaian Pengambilan Keputusan:
Teknik-teknik penyesuaian pemecahan masalah merupakan gabungan antara logika dan daya pikir, dan jika tidak tepat, akan menciptakan jalan keluar yang memuaskan.
Jika Anda tidak mengikuti proses pemecahan masalah secara lengkap, gunakan teknik-teknik apabila Anda

Mempunyai sedikit waktu meneliti
Tidak membutuhkan analisis yang canggih
Dapat menerima resiko
Dapat membuat keputusan yang sebaliknya
Pertimbangan di dalam penyesuaian pengambilan keputusan :

Keputusan yang mengejutkan
Buatlah keputusan tambahan untuk mencapai suatu keputusan objektif dan menolak secara penuh (total) keputusan yang Anda tidak dapat ubah.

Contoh: Sebelum mengatur pendingin udara, mencoba layar, bayangan, dan fentilator. Kegiatan ini dapat memungkinkan tugas dilaksanakan. Kalau tidak, langkah ini akan masih harus dibantu dengan pendinginan gedung dan peningkatan daya guna pendingin (air-condition) kalau kemudian di-install.

Penyelidikan
Gunakan informasi yang tepat untuk menguji suatu hasil..
Penyelidikan adalah suatu pengubahan dengan strategi uji-coba kesalahan untuk mengendalikan resiko. Perbedaan melempar dadu, membutuhkan suatu pemikiran yang padat menyangkut tujuan dan arah. Gunakan teknik ini untuk bergerak hati-hati di dalam langkah kecil ke arah suatu penyelesaian.

Contoh: Dokter-dokter menolak kesepakatn tunggal, sebagai diagnosa yang tidak lengkap terhadap suatu penyakit. Melalui kehati-hatian tetapi dengan penelitian yang tepat, mereka dapat menentukan penyebab suatu penyakit dan penyembuhannya.

Pengaturan(pengendalian) dengan pengecualian
Bekerja berdasarkan hal-hal tersebut cara kritis untuk Anda, dan meninggalkan hal-hal lain yang tidak kritis. Membuat strategi dan (membuat) pengutamaan.

Contoh: Anda pembimbing matematika untuk anak. Anda mengetahui bahwa keluarga berada di dalam situasi yang sulit, tetapi Anda tidak memiliki keahlian untuk membantu. Anda informasikan ahli dalam hal ini sebagai tindak lanjut mereka, tetapi lanjutkan dengan memusatkan perhatian mendorong anak dengan pekerjaan rumah.

Membatasi
Meluasnya resiko penolakan keputusan yang mengekang Anda ke arah satu pilihan kalau Anda tidak siap menyepakatinya.

Contoh: Kecerdikan investor tidak meletakkan telur-telur di dalam satu keranjang. Mereka menyebarkan resiko secara seimbang ke beberapa wadah, ikatan, dan secara tunai.

Perasaan
Beberapa pilihan berdasarkan pengalaman Anda, nilai-nilai, dan emosi-emosi (perasaan hati Anda yang baik)! Sementara sering kemungkinan untuk sampai ke kebenaran melalui intuisi, tidak membangunnya secara istimewa.Hal itu dapat menghasilkan penilaian yang cepat dan keputusan yang gegabah. Pertama gunakanlah logika, kemudian perasaan Anda untuk membuat keputusan terasa benar.

Penundaan
Kalau suatu keputusan segera tidak perlu dan ada waktu untuk membangun pilihan, lakukan secara perlahan dan biarkan menunggu. Kadang-kadang tidak berbuat apa-apa adalah keputusan yang terbaik, masalah berlalu , atau dapat diatasi.

Pelimpahan kepada yang lain
Kalau masalah dapat diselesaikan lebih baik oleh seseorang, kalau Anda benar-benar bukan berada pada posisi pertama di dalam masalah itu (identifikasi penanggung jawab), atau sumber Anda (waktu, uang, dsb) tidak akan memenuhi syarat.

Pandangan, kesempatan, dan pilihan
Konsentrasi terhadap masa depan untuk menemukan kesempatan dan pilihan yang tersembunyi.Dengan pilihan, kita memutuskan yang terbaik. Tanpa itu, keputusan menjadi pilihan terpaksa. Dengan menemukan kesempatan besok (masa depan) dan membangun pilihan, Anda akan membuat hasil, pilihan yang berkualitas.

Rintangan terhadap pengambilan keputusan yang efektif

Tidak memutuskan
Menghindari keputusan terperangkap aspek-aspek resiko, ketakutan, dan kekhawatiran yang tidak diinginkan.

Pegang teguh
Menolak menghadapi isu, pada akhirnya akan menemukan gangguan.

Reaksi berlebihan
Membiarkan suatu situasi di luar kontrol, membiarkan emosi yang mengontrol.

"Vacillating"
Menghilangkan keputusan; adalah kesepakatan setengah hati arah suatu kegiatan.

Setengah takaran
Melalui kekacauan. Kepastian keputusan ditemukan, bukan dengan menghindari kontroversi, tetapi melalui penanganan masalah.

Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan:

Kita memecahkan masalah dan membuat keputusan setiap hari dan sepanjang hari:
di rumah, ditempat kerja, di tempat bermain, bahkan di toko pangan.

Beberapa masalah dan keputusan sangat menantang,
dan membutuhkan sejumlah pemikiran, emosi, dan penelitian.Langkah-langkah pedoman ini dirancang untuk membantu Anda untuk membuat keputusan yang baik.
Selamat beruntung!

keleluasaan

Prosedur ini tampak seperti kalau seseorang bergerak teratur langkah demi langkah.Bukan hal ini yang dimaksud.Langkah-langkah ini memudahkan mempersiapkan suatu struktur kerjaterhadap permasalahan . Semua ini tumpang tindih, dan Anda boleh kembali pada langkah awal atau mengerjakannya secara serentak, sejauh Anda pikir sebagai pemecahan yang terbaik.

Contoh Fleksibilitas (kelenturan):

Informasi terjadi di semua langkah— berawal dari pengenalan masalah dan penerapan pemecahannya.
Informasi baru dapat mendorong Anda untuk mendifinisikan kembali permasalahan.
Alternatif mungkin tidak dapat dikerjakan, dan Anda harus menemukan sesuatu yang lain.
Beberapa langkah mungkin digabungkan atau disederhanakan.
2: Mendifinisikan Masalah

Graphic overview of process

Adapted with permission from
Beckno, John, Action Officer, Chapter 3, Army's Headquarters Training and Doctrine Command, Fort Monroe, Virginia

Preparing

Time Management
Scheduling and setting goals
Creating a to-do list
Motivating yourself
Managing stress
Avoiding procrastination
Developing self-discipline
Making decisions/solving problems
Adaptive decision-making
Managing by exception
Learning

Learning to learn
Visual learner
Learning as a student-athlete
or student-performer
Learning as an adult
Learning with ADHD
Thinking critically
Thinking like a genius
Concept or mind mapping
Problem based learning
Thinking aloud/private speech

Studying

Effective study habits
Concentrating
Memorizing
A.S.P.I.R.E. - a study system
Index - a study system
Create, & study with, flashcards
Studying with multiple sources
Learning with others

Collaborative/cooperative learning
Studying in groups
Active Listening
Conflict resolution
Peer mediation
Tutoring guidelines
Using feedback
and working with tutors
Online learning/ communicating

Online learning
Webtruth:
Evaluating website content
Netiquette
E-guides on social interaction
Developing your website
Basics of webdesign and accessbility
Making your website popular
Web design bibliography
- outside links

Classroom participation

Preparing for the classroom
Paying attention
Classroom discussions
Taking notes in lectures
Influencing teachers
Guided notes
Interviewing for class projects
Consent form
Project management

Organizing projects
Managing by exception
Developing case studies
Public speaking
Presenting projects/speeches
Spreadsheets and budgets
Setting your (school) budget
Research

Writing research papers
Researching on the Internet
Organizing research with computers
& avoiding plagiarism
Organizing research
Creating note cards
Citing websites

Reading skills

Reading critically
Prereading strategies
SQ3R reading method
KWL reading method
Reading difficult material
Taking notes from a text book
Reading essays
Reading fiction
Fiction:
narrator & character types
Speed & comprehension
Marking & underlining
Preparing for Tests

General test preparation
Anticipating test content
Review tools for tests
Overcoming test anxiety
Organizing for test taking
Cramming
Emergency test preparation
Testing bibliography
Taking Tests

Ten tips for terrific test taking
True/false tests
Multiple choice tests
Short answer tests
Open book exams
Oral exams
Essay Exams

Writing Basics

Seven stages of writing assignments

Develop your topic (1)
Identify your audience (2)
Research (3)
Organize and prewrite (4)
Draft/write (5)
Revise (6)
Proofread (7)
Writing under deadline
Writing Types

Writing for the "Web"
The five-paragraph essay
Essays for a literature class
Expository essays
Persuasive essays
Position papers
Writing Strategies Learned
by Stephen Wilbers
Print bibliography for writing
Internet bibliography for writing
Vocabulary/spelling

Transitional words & phrases
Spelling strategies (American)
Spelling rules & exercises
Common misspelled words
Essay terms/directives
Modifiers & commas
Vocabulary building exercise


Resources

Learning Exercises & Games
Exploring your own learning style- outside links
"Study" print bibliography
Study skills web sites
- outside links
Free digitized texts, books, services- outside links

Math

Math tests
Solving linear equations
Solving math word problems
Evaluating algebraic expressions
Order of operations/ P.E.M.D.A.S.
Math bibliography
- web sites with on-line help
Science and Technology

Following the scientific method
Studying text books in science
Writing lab reports and scientific papers
Writing white papers
Lab safety - outside links
Sudoku 数独
- links: having fun thinking logically